Jumat, 05 Juli 2013

POLITIK SANTUN DAN BERMARTABAT

(Untuk NTB dan Lombok Timur yang bermartabat)

Dalam pelaksanaan Pemilu Kada NTB dan Lombok Timur banyak sekali calon-calon yang yang ikut bertarung, sejak dimulainya tahapan dalam Pemilu Kada NTB dan Lombok Timur, masing-masing calon telah melaluinya dengan begitu baik, namun ditengah-tengah masa kampanye ada beberapa tim sukses calon yang menggunakan cara-cara yang tidak mencerminkan kesantunan dan kebermartabatan dalam bersaing, hal ini ditunjukkan dengan terjadinya intimidasi terhadap pendukung dan pemilih yang mendukung salah satu pasangan calon.

Berbagai macam upaya dilakukan oleh tim sukses guna memenangkan calonnya, akan tetapi ada saja yang menggunakan cara-cara yang melenceng dari kesantunan dan kebermartabatan, dan hal itu sangat disayangkan. Tentu saja setiap tim sukses pasangan calon menganggap calon yang mereka usung itulah yang terbaik, tetapi cara-cara untuk mendapatkan suara sangat jauh dari santun dan bermartabat, jika keadaan seperti ini dibiarkan maka tim sukses pengusung salah satu calon akan dianggap gagal, baik dalam upaya pendidikan politik kepada masyarakat, maupun penanaman nilai-nilai kesantunan dan kebermartabatan dalam pelaksanaan pemilu kada.
Adanya tindak kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh massa pendukung salah satu calon merupakan kegagalan tim sukes dalam mengarahkan dan mengendalikan massanya, dan itu akan menjadi sorotan bagi masyarakat terpelajar maupun masyarakat awam, ibarat pepatah mengatakan “menepuk air di dulang terpercik muka sendiri”, jelas hukum masyarakat tidak akan bisa serta merta dapat diubah, jika suatu perbuatan jelek dilakukan maka sulit untuk menghilangkannya dari ingatan masyarakat, dan masyarakat akan lari meninggalkan anda.
Black Campaign (Kampanye Hitam) merupakan upaya yang dilakukan untuk menjelek-jelekkan salah satu pasangan calon, tujuannya adalah pembunuhan karakter, pada hal telah dikatakan “Anda tidak akan pernah tahu akan diri seseorang secara pasti, sekalipun anda tahu pengetahuan anda hanyalah sedikit (Kahlil Gibran)”, namun cara-cara Black Campaign justru merupakan upaya bunuh diri jika dilakukan oleh salah satu pasangan calon, jika suatu pekerjaan buruk dilakukan, maka tentu akan mendapatkan balasannya. Hukum kebenaran mengatakan “Siapa yang melakukan perbuatan baik, maka dia akan mendapatkan balasannya, dan barang siapa yang melakukan perbuatan jelek dia pun akan mendapatkan balasannya”.
“Apakah kamu rela memakan mentah-mentah daging saudaramu (Al-Hadits)”, seharusnya sebagai orang timur yang dikenal sebagai orang-orang yang santun dan bermartabat hal-hal seperti itu tabu untuk dilakukan, tidakkah kita merasa sedang dinilai oleh masyarakat kita, jika kita santun dan bermartabat tentu masyarakat akan mendekati kita, namun jika kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kesantunan dan kebermartabatan maka masyarakat akan lari menjauhi kita, dampaknya bukan hanya hari ini tapi akan berlanjut, bahkan sampai anda masuk ke liang lahad.
“Manusia adalah serigala bagi Manusia yang lainnya”, “Manusia akan rela membunuh saudaranya hanya karena urusan perut”, yang perlu diingat adalah bagaimana mewujudkan iklim yang demokratis, bohong besar bagi pasangan calon yang mengaku demokratis, jika cara-cara yang digunakan jauh dari nilai-nilai demokratis, seperti mengintimidasi masyarakat yang mendukung salah satu pasangan calon, mereka layak disebut anarkis (orang-orang yang tidak memiliki aturan dan etika dalam bertindak), dan hal itu sangat disayangkan.
Selama pelaksanaan tahapan pemilu kada NTB dan Lombok Timur, tim sukses dan masyarakat pendukung pasangan calon TGB-Amin untuk NTB dan SUFI untuk Lombok Timur yang tidak pernah melakukan aksi anarkis, itulah sifat-sifat orang yang santun dan bermartabat, “Gajah Mati meninggalkan Gading, Harimau Mati meninggalkan Belang, Manusia Mati meninggalkan nama”, namun “Tak ada gading yang tak retak”, usaha-usaha dan upaya-upaya untuk menjadi yang lebih baik telah diikhtiarkan, dan selanjutnya adalah berharap kepada Allah SWT.
LANJUTKAN IKHTIAR !
WALLAHU A’LAM BISSAWWAB
Comments
0 Comments

0 komentar:

Yang Terkait

Terjemahkan

Tentang Saya

Pengikut

Flag Counter