Jumat, 05 Juli 2013
Pringgasela Dalam Wacana
Desa Pringgasela sekarang telah terpecah menjadi Empat bagian yaitu:
1. Pringgasela
2. Pringgasela Selatan
3. Aik Dewa
4. Pringgasela Timur (Timuk Belimbing)
Pringgasela sekarang menjadi kota kecamatan yaitu; Kecamatan
Pringgasela yang berada di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Penduduk desa
Pringgasela sendiri memiliki mata pencaharian mayoritas sebagai Petani,
Bisnis, Pariwisata, dan berternak ikan di Keramba.
Disepanjang sungai Kokoq Daya (anakan sungai mencerit terusan Kokoq
Otak Reban) atau lebih dikenal dengan Subak Otak Reban, berjejer ke arah
selatan disepanjang Kokoq Daya terdapat keramba yang sudah berlangsung
sejak satu tahun. Adapun kerajinan tenun sebagai andalan sektor
pariwisata sangat berkembang pesat terbukti dengan banyaknya artshop
handweaving yang menjual hasil kerajinan tenun tersebut.
Adapun Jenis Produk Tenun tersebut, barangkali tidak jauh berbeda
dengan jenis hasil produk tenun di pulau lombok ini, antara lain:
1. Sari Menanti
2. Kain Sarung
3. Selendang
4. Taplak Meja
5. Dan aksesoris rumah tangga lainnya
Dalam kiprah Produksi Tenun dikenal dengan Reragian, adapun secara
garis besarnya Reragian itu diperuntukkan untuk mengetahui jenis motif
kain tenun yang dihasilkan dan fungsinya. Adapun nama Reragian itu
kurang lebih sebagai berikut:
1. Ragi Sari Menanti
2. Ragi Pucuk Rebung
3. Ragi Montor
4. Ragi Samarenda (Mungkin Samarinda)
5. Ragi Nyemok
6. Ragi Sunda
7. Ragi Osap
8. Ragi Langit-langit
9. Ragi Pejet Manok
Pringgasela juga mengenal adanya tunggul, dalam sejarahnya tunggul
adalah reragian kain yang digunakan sebagai panji perang pada zaman
dahulu kala. kegunaan panji adalah untuk melambangkan kejayaan budaya
suatu wilayah kerajaan, kekuatan, dan kemakmuran kerajaan tersebut.
Menilik dialek Bahasa Sasak yang digunakan oleh Masyarakat
Pringgasela, maka dialek yang digunakan adalah dialek “Ngno Ngne”, di
Lombok sendiri dialaek dapat dibedakan menjadi empat dialek, tanpa
mengikutkan dialek Rempung yang merupakan turunan Sumbawa, adapun dialek
tersebut adalah:
1. Ngno-Ngne
2. Mno-Mne
3. Nggto-Nggte
4. Meriak-Meriku
Pringgasela sendiri pada masa lampau terpengaruh oleh Budaya Jawa,
sehingga lontar yang banyak ditemukan dalam Bahasa Kawi yang merupakan
Bahasa Jawa Kuno, namun setelah pengaruh Islam banyak juga lontar yang
tertulis dengan Bahasa Arab Melayu. Dalam Sejarahnya Pringgasela pernah
dikuasai oleh Kerajaan Anak Agung, sehingga banyak gubukan di
pringgasela masih menggunakan nama gubukan bali, seperti gubuk Jero.
Pengaruh Islam melahirkan dua macam Paham yaitu; Islam Waktu Lima, dan
Islam Wetu Telu, namun dewasa ini karena pengaruh dari NW maka Islam
Wetu Telu hampir tidak ada jejaknya di desa Pringgasela.
Wallahu A’lam Bissawwab.
Label:
Artikel
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yang Terkait
- Artikel (5)
- Downloads (8)
- Materi Kepramukaan (4)
- Tips dan Trik (5)